184

Kadang kupikir mungkin kita sama-sama rabun, tidak bisa melihat dunia dengan jelas, karena itu kita bisa membayangkan dunia sebagai tempat yang indah. Bukit hijau dan cahaya keemasan dan pesisir yang sepi dan banyak banyak kunang-kunang. Segala sesuatu yang bercahaya itu indah, mungkin karena kamu bilang sedang mencari sebuah lentera. Tapi kita bukannya tinggal dalam kegelapan, hanya menolak untuk membuka mata.

Suatu saat kita akan sama-sama terjatuh, buta, kemudian kita tersesat dan bumi tempat kita bermain menjadi satu labirin yang diciptakan memang untuk mengurung. Dan sampai akhir mungkin masih ada bisikan 'seandainya kalau saja', tapi yang kita gumamkan hanya sebuah lagu. Musik tentang suatu tempat entah di mana. Jauh.

Leave a Reply