194

Lebih dari setahun yang lalu, pernah terlintas bahwa kata 'kita' mungkin layak dicoba. Entah dari mana, tiba-tiba saja kita saling mengerti. Seperti angin lalu, ia datang secepat ia pergi.

Kata Plato, awalnya manusia diciptakan dengan empat tangan, empat kaki, dan dua wajah. Namun karena manusia terlampau kuat, para dewa khawatir dan akhirnya Zeus memisahkan manusia menjadi dua, dengan dua tangan dua kaki, dan satu wajah seperti sekarang. Yang satu selamanya akan selalu mencari pasangannya yang hilang. Soulmate, belahan jiwa... kata Plato.

Katanya jodoh di tangan Tuhan, sudah digariskan.

Dan aku jadi bertanya-tanya apakah kita jodoh. Kalau bukan, kenapa setiap kita berada di tempat yang sama rasanya gravitasi selalu berat; sampai aku ingin menarikmu dan bertanya apakah cuma aku saja yang merasa bahwa mungkin teori Plato tidak sepenuhnya salah.

Tapi aku tidak melakukan apa-apa, berupaya terlihat baik-baik saja meskipun gravitasi menarikku ke arahmu. Dan kita kembali hanya dua orang yang kebetulan berada di tempat yang sama. Meskipun diam-diam aku bertanya-tanya, apakah angin hanya sekedar angin, atau itu isyarat dari Tuhan bahwa mungkin kita seharusnya menghapus jarak.