lalu.

Serpihan ingatan masa lalu,
apa jika kembali tetap masa lalu?

Aku melihat matamu,
hitamnya tak pernah sekosong itu.
Tertegun aku,
tak sangka dapat melihatmu terdiam.
Suaramu tertelan gemuruh kenangan.
Jangan lihat dia,
seiring waktu berlalu semua mungkin sudah berubah.

Aku salah satu butir pasir di gurunmu,
pengembara yang mencari setetes air di oasismu.
Kutelan seteguk airmu,
lebih banyak dari tetesan yang kuminta.
Dahaga masih terasa.
Mungkin aku tamak
tapi mulutku kering meminta.

Sekeping kenangan di kala silam,
apa jika kembali tetap tinggal kenangan?

Perang

Memberi hati kemudian berbalik pergi.
Maumu apa, tanyaku.
Kenapa tak kau ucapkan kalau kau merasa?
Sibuk berkeluh karena suatu abstrak,
lelah mengira.
Tak selamanya begini.
Kau kira sampai kapan aku menunggu?

Aku mengejar sesuatu yang bahkan tak tersentuh,
melewati pintu lain tanpa berusaha mengintip.
Langkah ini berat,
bertahan harga diri.
Kelu di lidah, tak berusaha mengucap.
Kuberi satu petunjuk gamblang,
kulihat kau mengerti.

Tapi kau melambai,
menabur rancu di atas abstrak.
Aku mulai bosan dengan monoton.
Kau tak berpikir aku terikat tali tambang tentu,
karena aku sebebas kelelawar.

Sebuah gambaran diri,
kupikir kau keliru.
Aku tidak sebegitu hina hingga hidup dalam bayangmu.

Aku bebas, kau terikat.

arti.

I.
Tak terjamah, tak tersentuh.
Duduk di langit,
dia penguasa.
Aku meraih satu titik di sana,
sampai dianya terjatuh dan pergi.

Burung berkicau di sekelilingnya.
Memperdengarkan nyanyian untuk menarik hati.
Apalah dayaku yang bahkan tak berlidah,
membuat suara dengan hentakan kaki pun tak mampu.

Melihat dengan hati dengki.
Inginnya pergi menghampiri,
tapi kala suaraku serak,
disandingkan pun tak bisa.
Biarkan aku berdiri di sisi.
Setidaknya bisa melihatnya tersenyum di antara lagu.


II.
Di antara kemilau permata,
dia kerikil yang tak punya sinar.
Batu arang yang paling hitam,
kalah nilai dengan intan.

Dia hitam,
bukan merah muda.

Deretan manis bunga warna,
daun hijau terlupakan.
Tapi aku melihat,
aku mengerti.
Memetik yang rupawan tidak berarti banyak.
Ketika yang menopang tak ada untuk menonjolkan.

Selamat tengah malam.
Sepuluh menit lewat tengah malam,
waktu Indonesia bagian barat.

I feel terrible.
Why?