Why I Like You


A bit more than the begining, a bit more than yesterday
The reason why today I love you more,
Is the secret of the two of us
(Why I Like You - SJ)





Random

Kukira, style yang seperti di dalam game itu nggak mungkin ada tanpa salon atau wig. Tapi ternyata, ternyata, benar-benar ada yang seperti itu. Uhuh, benar-benar ada. /pointsatherhair


Seharusnya terlihat begini, dan untuk tiga hari pertama memang seperti ini:


Sekarang malah jadi seperti ini:


Final Fantasy memang keren, tapi untuk benar-benar memiliki style yang begini... lol.

Empat

Apa kau benar-benar nyata--maksudku,

benar-benar nyata?
Karena aku bersumpah terkadang kau seperti tidak nyata.
Seperti riak yang cepat muncul dan cepat hilang,
kau juga begitu.

It has to be you



my bruised heart
is screaming to me to find you
where are you?
can’t you hear my voice?
(Yesung - It has to be you)




Love U More

Under the high sky, tiny marks for my love are in my song
But still you’re not here next to me
But I’m still glad
Only thinking this on my own, I can’t be complete
Your smiles are in my heart,
You fully completed me
[Super Junior - Love U More]





I.
Kurang dari 1000 kilometer,
tidak jauh bukan?
Kau memang tidak pernah berkata-kata,
tidak memberikan kalimat seperti yang lain.
Memang kukira juga klise,
tapi setidaknya benar.

Diam, dan diam saja.
Absurd.
Apa kau berbeda?

Tahun-tahun yang berlalu,
tiap detik yang terlewat,
apa masih tersisa di ingatanmu?
Aku, kau, kita?
Mungkin berat, mungkin menyakitkan,
tapi tak terpikirkankah untuk kembali?
Demi waktu itu.

1000 kilometer;
Tidak sebegitu jauhnya.
Amerika masih lebih jauh,
tapi kita tetap menjalaninya.
Tidak—

jauh.


1000 kilometer;
terlalu jauh, aku tak bisa.
Jadi kembalilah.
Pulang.

Aku disini.



II.
Selalu dan selalu;
ia melihat ke arah lain.
Seakan menunggu.
Seakan tiap saat pintu itu akan terbuka,
dan sosok familiar datang menyapa.

Lelah.

Tiap detik yang dilewatinya menjadi sebuah penantian.
Lalu apa guna ia membubuh warna biru,
ketika yang ia harap tertoreh guratan merah.

Biarlah.

Kutunggu juga,
sampai senja datang.

Biarlah,
biarlah.
Kalau memang untuknya, tak ragu kulakukan;
segalanya.
Apapun.



III.
Langka; kataku.
Orang macam dia, yang seperti dia.
Dia memuja Tuhan,
berpikir bahwa zat itu memberikannya kebaikan dalam tiap tegukan.
Membuatnya menjadi seorang yang sempurna,
karena dia percaya surga.

Sedang aku;
apa ini menjadikanku seorang yang cacat?

Kontras.

Kerap kali jarinya menjalin,
pertanyaan yang sama muncul.
Kenapa aku?
Tak lihatkah ia;
aku tak menghargai kesempurnaannya.
Ya, sudah.
Salahnya sendiri.

Berkali-kali menolehkan kepala,
masih percuma.
Hingga ia berbalik pergi.
Ya, sudah.

Mungkin,
Terlambat.

Kenapa;
kenapa tidak pergi sejak dulu?
Saat jemariku hangat dan tak butuh miliknya.
Curang.
Ia curang, amat sangat.
Katanya, apapun.

Sekarang saatnya.
Karena jemariku dingin tanpanya.






The silence isn't so bad
'Til I look at my hands and feel sad
'Cause the spaces between my fingers
Are right where yours fit perfectly
[Owl City - Vanilla Twilight]



Tiga

Kenapa degup tercipta dengan sendirinya,

hingga rasanya tak adil.
Tak benar.
Salah.
Harus dihilangkan.

Jemari yang terjalin,
sepasang cincin,
senyum yang identik,
seakan mencemooh.

Merenggangkan tangan selebar-lebarnya;
hampa.
Terus saja begitu.
Tanpa kehadirannya,
hampa.

Ketika ujung jariku berusaha menggapai,
menyapu helaian yang terjatuh di keningnya;
ditepis,
begitu saja.
Karena dia memang begitu.

Ketika kata-kata seperti 'aku cinta padamu' seakan tak memiliki arti.
Karena dia berbeda,
tak ada kata yang bisa menundukannya.

Seperti air, semakin digenggam semakin cepat pergi.
Jadilah wadah,
katanya.
Biarkan dia mengembangkan sayapnya,
dan saat itu merasa wadahnya cukup untuk menamppung tiap tetes keegoisannya;
dia milikmu.

Selamanya.




Stand by Me

My feelings get better as I look at you
I find myself randomly singing
I even want to buy a single rose
The side of myself is so new
As my heart becomes closer to you
The world become more beautiful
If you feel my nervousness
Will you wait just a little bit?

Forever making love
Forever making you smile
Now hold my hands
Stand by me
Look towards me
Even though I don’t know love yet
Stand by me guard over me
Because I am still clumsy at love

(SHINEE - Stand by Me)





Dua

Perasaan bahwa kita sebagai manusia itu sangat kecil dan tak berarti, sama sekali tidak enak. Ketika menyadari ada orang yang lebih 'besar' yang mampu melakukan hal-hal yang tak bisa ditiru sedikitpun atau ketika ingin melakukan sesuatu yang lebih tapi tak mampu, hal yang semacam itu, membuat pikiran rasanya ingin menyerah saja timbul. Tapi mau bagaimana pun, rasa itu masih ada. Ingin berbuat begini, ingin menjadi begitu. Kata orang jika ada kemauan maka ada jalan, bukan? Tapi nyatanya tidak semua orang berhasil. Kalau begitu siapa yang harus disalahkan?

Ingin berguna itu perasaan yang dimiliki semua orang. Entah karena ingin diakui, atau karena ingin melihat orang lain senang. Keduanya mungkin sama pentingnya, sama menyakitkannya ketika tidak tercapai. Perasaan yang begini--sulit didefinisikan.

:)

Bertemu saja tak pernah, mungkin bisa di kemudian hari, inginnya. Tapi mereka salah satu alasan yang membuatku bertahan, ketika rasanya jenuh dan ingin lari, senyum mereka saja sudah membantuku banyak, banyak sekali. Jika diukur dengan gelas ukur maka rasa terima kasihku sudah meluap, tanpa batas. Karena eksistensi mereka benar-benar penolong, uthopia dalam dunia kecilku.

Sepertinya rasa sayang itu sesuatu yang abstrak, tak bisa diterima dengan akal sehat. Itu satu-satunya yang bisa menjelaskan sayangku pada mereka, yang bisa menjelaskan mengapa mengetahui mereka menangis saja membuatku sakit, yang membuatku tersenyum ketika mereka menuliskan kata-kata manis. Membuatku mendoakan kebahagian mereka dan memberikanku alasan untuk berjuang. Karena mimpiku, untuk semua perjuanganku, pada akhirnya aku bisa memberikan alasan untuk senyum di wajah mereka. Untuk menebus terima kasihku saja.

Tomorrow's Way

I was born to live up to
The universe I imagined as a child
I'm a baby, I want to cry
The pain it takes to get it
Is so good

(YUI - Tomorrow's Way)