165

Aku menyukai ide bahwa aku memiliki dunia kecil yang sejatinya tidak bisa dimasuki oleh orang lain. Aku menerima tamu, namun hanya sampai selasar. Di sana delegasiku akan berbicara mengenai indahnya negeri kami; tentang birunya laut, manisnya jeruk, merdunya hujan, dan merahnya aurora di utara. Kadang aku akan membiarkan seorang tamu masuk, melewati gerbang Kerberos dengan cuma-cuma. Di dalam ia akan melihat bahwa di dunia ini juga ada jurang dan badai. Tapi negeriku ini sebanding dengan negeri Peter Pan. Di langitnya berterbangan ikan bersayap, di pohonnya tumbuh buah tujuh warna, dan sungainya mengalirkan lelehan cokelat susu. 


Di duniaku, semua orang bisa bermimpi.

Leave a Reply