dua puluh enam

Aku bernyanyi tentang kisah yang tertimbun di bawah tabir memori,

tentang kisah kita yang meniti butiran dalam jam pasir.
Kisah yang tidak seironis Romeo dan Juliet,
tidak semanis Orpheus dan Eurydice,
tidak juga bersejarah seperti Antoinette dan Fersen.

Tapi ini kisah kita, yang lebih berharga dari semua cerita di dunia.

Di mana lagi ada kisah pertemuan yang lebih unik daripada kita,
aku yang mengagumimu karena kau yang serius mengerjakan ujianmu di saat semua orang mengandalkan orang lain.
Tidak ada yang lebih manis, daripada saat kau menelepon rumahku
dan berkata 'aku sayang kamu' dan kemudian memutuskan panggilan begitu saja.

Di mana lagi ada kisah tentang seorang yang seperti dirimu,
yang diam ketika aku menangis frustasi namun tetap menjadi pilar untukku berpegangan.
Hanya sebuah kisah pendek, di mana kita duduk bersebelahan sampai bahu bersentuhan,
tersenyum simpul tanpa memandang satu sama lain.

Ya, aku menyanyikan sebuah lagu tentang kisah cinta yang pudar seiring zaman,
tentang kisah kita yang menyambung takdir dengan asa semata.
Bukan kisah yang sesedih Sigurd dan Brunhilde,
tidak akan semagis Aurora dan Philip,
juga tidak seindah Cleopatra dan Julius.

Tapi ini kisah kita, dan kisah ini jauh lebih berharga dari semua cerita di dunia.

Leave a Reply