23

Katanya kau si terkail, menjelma dari balik gemuruh petir di penghujung April. Megap-megap ketika seorang mengangkatmu. Lompat tinggi namun meragu.


Biasanya kau berenang bebas, menyusuri sungai sampai samudera luas. Satu waktu kau masuk jala, panik akan masa depan hingga rasanya ingin mati saja.

Katanya kau si pelupa, muncul perlahan dari bawah tirai nestapa.

Katanya kau si matahari, lahir dari riak buih di laut kami. Inginmu lepas kembali ke rumah, menolak segala ramah tamah.


Katanya kau si terlupakan, menjelma dari balik nyanyian bintang di penghujung bulan.


Leave a Reply