Better Bend than Break

Hipokrit.
Cari aman.
Lemah.
Mudah terpengaruh.
Egois.
Manja.

Yeah, that's her.

Dan sebelum ada yang berpikir bahwa dia seorang emo yang berpendapat bahwa dunia ini memusuhinya dan bahwa eksistensinya hanyalah bintik hitam dalam perjalanan orang di sekitarnya, tidak, dia tidak punya pikiran seperti itu sama sekali. Mengingat beberapa tahun ke belakang dan memindai kekurangan dan kelebihan sebagai orang ketiga. That was her. Was. Bentuk lampau.

Ini namanya introspeksi diri.

Ya, dia hanya berpikir beberapa waktu kebelakang dan bagaimana dia, andai saja bisa, ingin menapaki jalan yang sama dan memperbaiki dalam prosesnya. Mustahil, sayangnya. Dan bukannya ia menyesalinya, apa yag sudah terjadi biarlah. Satu hal yang membebaninya, rasanya, ingin minta maaf. Ingin sekali.

Tapi keangkuhannya seakan tidak mengizinkannya. Atau mungkin dia hanya takut. Tahu kalau dia diam saja tidak akan ada yang terselesaikan, tapi pada akhirnya tetap diam kan, dia. Cowardice. Tapi setidaknya--dia merubah dirinya. Agar kesalahan yang sama tidak terulang, agar permintaan maaf tidak diperlukan lagi.

Leave a Reply