tiga puluh empat

Dilihat dari sisi mana pun, kita benar-benar berbeda. Aku yang realistis dan cenderung pesimis, kau yang seorang pemimpi dan selalu optimis. Kau bicara tentang kerajaan penuh emas di seberang lautan sedang aku mengisahkan kondisi pertanian negara kita.

Saat di planetarium itu juga, aku bicara tentang kelahiran bintang; supernova dan segalanya. Sedang kau bercerita tentang rasi draconius yang menjaga apel emas. Kita tidak kompatibel, susah dicari titik temunya.

Aku tak melihat alasan kenapa kita harus bersama saat semua perbedaan menari-nari di depan mata. Tapi kau menunjukan senyum lima jari dan mata yang menyipit dalam tawa, lalu kupikir mungkin seperti ini tidak apa-apa. Karena diam-diam aku juga ingin percaya pada takdir yang kau ceritakan.

Leave a Reply