Why so serious?

Gadis ini sekali lagi tercenung di depan layar. Merangkai kata tanpa arti. Ini yang dinamakan writer's block? Kalau dia mau beralasan, dia akan bilang bahwa kata-katanya sudah habis untuk cerita pangeran Skandinavia-nya. Tapi mungkin, ia sekedar kehabisan topik. Tapi itu saja sudah merupakan suatu keanehan. Seharusnya, seharusnya tidak boleh ada kata kehabisan topik. Karena itu berarti dia tidak mendapatkan pelajaran yang berharga hari ini.

Membuka tab browser, ia membaca plurk kawan-kawannya. Mengerling list Y!M, mengecek apa orang yang ia tunggu sudah hadir. Dan ia hanya bisa meringis. Memang dia bukan orang yang amat sangat baik. Entah sudah berapa berat dosa yang ia perbuat semasa hidupnya. Tapi setidaknya ia menemukan--apa yang dikatakan orang sebagai kunci kebahagiaan. Bukannya ia mencoba untuk menjadi sok bijaksana atau apa. Tapi ia agak merasa tidak enak jika melihat mereka orang-orang yang tampak tidak bisa menerima kenyataan. Mengeluarkan sumpah serapah. Seakan dengan hal itu semuanya akan jadi lebih baik.

Hei, dia juga pernah melakukan itu.

Tuhan Maha Pemurah,
Dia memberikan karunia pada mereka yang mau berpikir dan merasakan.

Leave a Reply