She hopes for the best

Apa semuanya hanya mimpi?

Kehidupan di dunia hanyalah fana. Kehidupan setelah kematianlah yang kekal, abadi. Fana. Kata yang tepat untuk menggambarkan minggu-minggu terakhir yang dijalaninya. Regenerasi KIR sudah berakhir sampai sini. Meskipun ia sungguh merasa bahwa apa yang sudah diusahakannya bersama angkatannya pada akhirnya tidak terlalu berguna. Tidak berbekas, seakan hanya untaian mimpi yang hilang di saat kelelapan pergi. Entah siapa yang salah. Siapa yang sebenarnya gagal.

Kalau mau menyebut nama, ia rasa ada sangat banyak peserta regenerasi yang memiliki potensi besar kedepannya. Karena itu pada awalnya ia lebih memilih untuk memberikan pembelaan pada para peserta. Entah kenapa, seiring dengan jalannya waktu, ia merasa semangat para peserta menurun drastis. Ia tidak merasakan kesungguhan yang ia ingin lihat dari mereka. Sedih. Kecewa. Meskipun tahu bahwa angkatan Galaksi masih memiliki banyak waktu untuk belajar, tetap saja. Sedih melihat apa yang sudah mereka berikan, seakan tak memiliki arti. Entah apa sebenarnya yang dipikirkan oleh para komponen penyusun galaksi. Semoga saja, di dalam hati mereka benar-benar serius dan memahami apa yang Lampu Pijar telah lakukan.

Tuhan Mahabesar.
Berikan yang terbaik kepada adik-adikku.



24.10.09

Klarisa, salah satu acara untuk mengetes kompetensi KIR angkatan Galaksi. Gadis itu cukup bersenang-senang di acara ini. Kacau. Ribut. Lucu. Ia merasa acara kali ini cukup sukses. Para perisai ksatria kompak dengan benteng batu. Apresiasi seni yang kreatif. Senang melihat para bintang bekerja keras, melihat bahwa ke depan mereka mungkin akan menyelanggarakan acara yang lebih besar daripada ini. Mungkin mereka bisa meraih kesuksesan yang lebih tinggi daripada kakak-kakak kelasnya. Mungkin para bintang bisa bersinar lebih terang daripada lampu pijar. Semoga para bintang akan menyusun galaksi terbesar.

Belum hilang, harapan ini.

Leave a Reply