196

Terkadang dunia bisa menjadi tempat yang buruk rupa, sangat menyedihkan sampai kita jadi bertanya-tanya apakah hidup itu sebuah anugrah atau justru malapetaka. Tapi kita tetap percaya pada esok hari, bahwa mungkin ada sesuatu yang baik dibawa oleh matahari terbit. Di ujung hari juga kita akan bertanya-tanya apakah percaya adalah hal yang baik, ketika kita melambungkan harapan setinggi langit untuk kemudian dibanting hingga luluh lantak. Hingga hanya tersisa puing...

Yang kemudian kita susun satu persatu agar kembali menjadi satu yang utuh. Namun porselen yang rusak tak akan bisa kembali sempurna seperti semula tak peduli sekuat apa perekat yang ada. Bekas retakannya masih ada, dan kembali bertambah setiap pagi ketika yang ada hanya puing. Semakin banyak puing, semakin banyak, hingga akhirnya tinggal debu.

Dan tiada.

Leave a Reply