Langkah Kaki

Kawan, kuberi satu nasehat untukmu.
Jangan pernah takut melangkahkan kakimu,
karena buah manisnya sepadan dengan risiko yang kau ambil.

Ketika kedua kakimu diam dan berpijak pada sebidang tanah,
seindah apapun tempatmu berada,
kau tetap berada dalam penjara.
Sebuah kurungan yang kau ciptakan sendiri.
Mungkin indah dan tak ingin kau lepas,
namun kau tak akan pernah menghargai dunia seperti mereka,
mereka yang tegap menyusuri jalan tanpa henti.

Kini di sisimu ada sebuah mawar,
begitu rupawan tak ingin kau tinggal.
Kelak akan layu, dan saat itu kau jadi sendiri.
Terpuruk.
Dan kau lihat mereka yang melangkah kini mendapat tempat untuk bersandar,
sementara kau kehilangan ilusi semu.

Kawan, mungkin kau akan menemukan duri di jalan yang kau lewati.
Mungkin pula banyak paku tersebar di rutemu.
Tapi semua bisa dilewati,
karena kita semua mencari tempat yang lebih baik,
dan lebih baik lagi.
Nirvana, yang terus kita impikan.

Kau akan bertemu kawan baru,
yang memancarkan wangi lili dan bersinar seperti Vega.
Tapi yang kau tinggal tak akan melupakanmu,
selama kau memendam kenangan akan mereka di hatimu.
Seribu langkah boleh kau tapaki,
ketika hatimu bicara mereka akan berada di sebelahmu.

Teruslah melangkah.
Hingga kelak perjalanan usai,
dan kita sampai di ujung jalan.

Leave a Reply